Rating: Not rated
Tags: Young Adult Nonfiction, Social Science, General, Lang:in
Publisher: Bentang Pustaka
Published: May 1, 2016
Added: September 2, 2019
Modified: September 7, 2019
Summary
Sigit Purwadi's
Library - Gathak dan Gathuk kelimpungan.
Tanah Air mereka, Giri, telah tumpas diganyang Mataram.
Bahkan junjungan mereka pun, Raden Jayengresmi-keturunan
Sunan Giri Perapen-pergi entah ke mana.Gathak dan Gathuk
galau. Mereka tak tahu harus mulai mencari dari mana.
Tiba-tiba, Petruk datang di atas sekerat tempe dan tahu untuk
memberi petunjuk. Mereka harus berjalan ke barat. Perjalanan
mereka rupanya penuh warna. Bahkan, sempat-sempatnya diundang
masuk studio televisi untuk syuting acara talkshow yang
tersohor se-Nusantara. Gara-garanya, seluruh warga ikut
termehek-mehek menyaksikan si kembar yang tampak frustrasi
mencari tuannya. Untung tak lama kemudian, Raden Jayengresmi
ketemu.Jayengresmi, keindahan dari segala sesuatu yang indah,
telah memikul nama baru: Ki Amongraga, ia yang menggembala
raganya.Tok ... tok ... tok ....***Dalam tradisi dakwah di
Jawa, ada satu tahap tersukar untuk menjadi kiai. Tahap
tersebut adalah mendiamkan dunia berlangsung apa adanya,
tanpa main larang ini-itu, sebagaimana sikap Musa terhadap
segala kelakuan aneh bin ajaib Nabi Khidir.Akan tetapi, saya
tak kuat untuk berpuasa diam dan membiarkan siang berpasangan
malam di alam semesta, sebagaimana "baik" dan "buruk"
berpasangan demi keberlangsungan hidup. Saya bisa berpuasa
makan dan minum. Namun, menghadapi dinamika sosial masa kini,
saya tak mau melakoni tapa bisu. Dan, demi tatanan masyarakat
yang perlahan bobrok akibat korupsi ini, saya akan bicara
dengan meminjam Serat Centhini. Selamat menikmati.
[Mizan, Bentang Pustaka, Sujiwo Tejo,
Budaya, Indonesia]