Rating: Not rated
Tags: Fiction, Historical, Lang:in
Publisher: Hasta Mitra
Published: September 30, 2002
Added: September 2, 2019
Modified: September 7, 2019
Summary
Sigit Purwadi's
Library - Buku ini bercerita tentang
perjalanan seorang tokoh bernama Minke. Minke adalah salah satu
anak pribumi yang sekolah di HBS. Pada masa itu, yang dapat
masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang keturunan Eropa. Minke
adalah seorang pribumi yang pandai, ia sangat pandai menulis.
Tulisannya bisa membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat
di berbagai Koran Belanda pada saat itu. Sebagai seorang
pribumi, ia kurang disukai oleh siswa-siswi Eropa lainnya.
Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner di buku ini. Ia
berani melawan ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia
juga berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, yang
membuatnya selalu di bawah.Selain tokoh Minke, buku ini juga
menggambarkan seorang "Nyai" yang bernama Nyai Ontosoroh. Nyai
pada saat itu dianggap sebagai perempuan yang tidak memiliki
norma kesusilaan karena statusnya sebagai istri simpanan.
Statusnya sebagai seorang Nyai telah membuatnya sangat
menderita, karena ia tidak memiliki hak asasi manusia yang
sepantasnya. Tetapi, yang menariknya adalah Nyai Ontosoroh
sadar akan kondisi tersebut sehingga dia berusaha keras dengan
terus-menerus belajar, agar dapat diakui sebagai seorang
manusia. Nyai Ontosoroh berpendapat, untuk melawan penghinaan,
kebodohan, kemiskinan, dan sebagainya hanyalah dengan belajar.
Minke juga menjalin asmara dan akhirnya menikah dengan
Annelies, anak dari Nyai Ontosoroh dan tuan Mellema.Melalui
buku ini, Pram menggambarkan bagaimana keadaan pemerintahan
kolonialisme Belanda pada saat itu secara hidup. Pram,
menunjukan betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat
mengubah nasib. Seperti di dalam buku ini, Nyai yang tidak
bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa
HBS dan Minke. Bahkan pengetahuan si nyai itu, yang didapat
dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan
sehari-hari, ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah
HBS.